Tahap 1: Menangis setelah lahir.
Begitu
lahir, bayi menangis. Ini merupakan reaksi pertama yang bisa dilakukan.
Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi. Paru-paru akan
membuka dan mengisap oksigen. Selain itu, menangis juga sebagai reaksi
dari perubahan yang dialami si bayi. Ketika di kandungan, ia merasakan
kehangatan dan kenyamanan; ia merasa terlindungi. Suasana di rahim pun
gelap. Sementara begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan
ada cahaya terang. Perubahan ini disikapinya dengan menangis. Menangis
disini bukan berarti menangs menjerit, menangis dengan rintihan kecil
saja itu sudah sangat baik
Itu
sebab, jika beberapa menit setelah lahir bayi tak menangis, berarti tak
normal. Biasanya, ia mengalami asfiksia, yaitu kurang masukan oksigen
ke dalam tubuhnya.
Bahayanya,
otak pun akan kekurangan oksigen hingga dapat merusak otak. Kejadian
ini biasanya berkaitan dengan keadaan sejak di kandungan. Maka itu, bila
ada sesuatu dengan kandungan ibu yang bermasalah, harus segera mendapat
penanganan yang adekuat dan benar dari ahlinya. Ini untuk menghindari,
salah satunya kejadian bayi tak menangis.Ketika bayi menangis, anggota
geraknya pun ikut aktif. Menangis pada bayi juga merupakan ungkapan
ekspresinya.
Tahap 2: Relaksasi
Tahap
kedua adalah tahap relaksasi. Selama tahap relaksasi, bayi baru lahir
menunjukkan ada gerakan mulut dan tangan yang santai. Tahap ini biasanya
dimulai ketika tangisannya telah berhenti. Dan yang dibutuhkan oleh
bayi saat itu adalah kulit ke kulit dengan ibu dan ditutupi dengan
handuk hangat, kering atau selimut.
Tahap 3: Bangun/bangkit
Tahap
ketiga adalah tahap Bangun/bangkit. Selama tahap ini bayi yang baru
lahir menunjukkan gerakan kecil seperti menyodorkan kepala dan bahu.
Tahap ini biasanya dimulai sekitar 3 menit setelah lahir. Bayi yang baru
lahir dalam tahap bangun/bangkiy mungkin menunjukkan gerakan kepala,
membuka matanya, menunjukkan beberapa aktivitas mulut hingga mengangkat
bahu dan lehernya.
Tahap 4: Aktivitas
Tahap
keempat adalah tahap aktivitas/ melakukan kegiatan. Selama tahap ini,
gerakan seperti menghisap, rooting reflek menjadi lebih jelas. Tahap ini
biasanya dimulai sekitar 8 menit setelah lahir.
Tahap 5: Istirahat
Tahap 5: Istirahat
Pada
setiap titik, bayi mungkin beristirahat. Bayi mungkin memiliki periode
beristirahat di antara periode aktivitas sepanjang jam pertama atau
lebih setelah lahir.
Tahap 6: Crawling
Tahap
keenam adalah tahap merangkak. Bayi mulai merangkak mendekati payudara
selama tahap ini dengan periode singkat tindakan yang menghasilkan
tubuhnya mampu mencapai payudara dan puting. Tahap ini biasanya dimulai
sekitar 35 menit setelah lahir. Dan kegiatan ini yang sangat bermanfaat
bagi sang ibu karena jejakan kaki sang bayi ketika merangkak diatas
perut ibu inilah yang ammpu merangsang rahim untuk tetap kntraksi
sehingga perdarahan segera berhenti.
Tahap 7: Sosialisasi
Tahap
ketujuh disebut sosialisasi. Selama tahap ini, bayi baru lahir mulai
berkenalan dengan ibu dengan menjilati, menyentuh puting dan memijat
payudaranya. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 45 menit setelah lahir
dan bisa bertahan selama 20 menit atau lebih.
Tahap 8: Menyusu
Tahap
kedelapan yang menyusu. Selama tahap ini, bayi yang baru lahir
membutuhkan puting, menempelkan diri dan menyusu. Pengalaman awal
belajar menyusu biasanya dimulai sekitar satu jam setelah lahir. Jika
ibu diberikan analgesia / anestesi selama persalinan, mungkin diperlukan
lebih banyak waktu untuk kontak kulit ke kulit untuk bayi untuk
menyelesaikan tahap ini dan mulai menyusu.
Tahap 9: Tidur
Tahap
terakhir adalah tidur. Dalam kondisi ini Bayi dan ibu terkadang tidur
nyenyak bersamaan. Bayi biasanya tertidur sekitar 1 ½ sampai 2 jam
setelah lahir
9
tahap ini adalah tahapan yang luar biasa dan sayangs ekali jika
terlewatkan, karena ini mempunyai banyak manfaat untuk bayi antara lain:
· Adanya kontak kulit ke kulit membuat Bayi merasa lebih hangat dan Bayi lebih tenang.
· Bayi bisa mendengar detak jantung ibunya. Sebuah suara yang sangat akrab sekali di telinganya ketika dia berada di dalam rahim
· Jantung dan pernapasan menjadi semakin normal.
· Dengan
proses ini maka ada arangsangan yang sangat dini di payudara sehingga
merangsang payudara untuk mebungkatkan pasokan produksi ASI nya
· Taapan ini sangat penting untuk mengurangi perdarahan karena bisa meningkatkan oksitosin
· Perlu diingat kontak kulit dengan ulit membuat bayi terhindar dari hipotermia
· Meningkatkan kontak bathin antara ibu dan bayi!
Apa yang Harus Ibu lakukan di Jam Pertama
Anda
dan bayi Anda ditutupi dengan selimut. Kepala bayi di berikan topi.
Bayi telanjang dan tidak dibungkus. Anda dan bayi Anda akan beristirahat
dengan kontak kulit ke kulit untuk satu atau dua jam setelah lahir. Ini
adalah waktu khusus untuk Anda dan bayi Anda. Tunda semua Prosedur yang
diperlukan dan pemeriksaan setelah kontak kulit dengan kulit antara ibu
dan bayi selesai.
Jika
ada alasan medis yang membuat Anda dan bayi Anda tidak bisa langsung
kontak kulit denga kulit, maka setelah semua tindakan selesai segeralah
melakukan itu. Jika Anda masih berada dalam pengaruh obat atau apa pun
yang mungkin mengganggu kekuatan atau kemampuan untuk tetap terjaga
ketika memegang bayi, pastikan orang lain dapat membantu Anda merawat
bayi dan tahan kulit bayi ke kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar