Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu:
- plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta,
- plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta,
- plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir,
- plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
Etiologi
atau penyebab plasenta previa belum jelas. Bahwasanya vaskularisasi
yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan
yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa tidaklah selalu benar,
karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk
sebagian besar pada penderita dengan paritas yang tinggi atau sering
melahirkan
Perdarahan
tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama
dari plasenta previa. Pada setiap perdarahan antepartum, pertama kali
harus dicurigai bahwa penyebabnya ialah plasenta previa sampai kemudian
dugaan itu salah.
ANATOMI
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu dengan ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan kearah korion.
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu dengan ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan kearah korion.
berikut ini gambaran plasenta normal:
Letak
plasenta biasanya umumnya di depan atau di belakang dinding uterus,
agak ke atas ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena
permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplantasi. Di tempat-tempat tertentu pada implantasi
plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah
kembali. Pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang
vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller
di atas. Darah ibu yang mengalir di seluruh plasenta diperkirakan naik
dari 300 ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit
pada kehamilan 40 minggu. Perubahan-perubahan terjadi pula pada
jonjot-jonjot selama kehamilan berlangsung. Pada kehamilan 24 minggu
lapisan sinsitium dari vili tidak berubah akan tetapi dari lapisan
sitotropoblast sel-sel berkurang dan hanya ditemukan sebagai
kelompok-kelompok sel-sel; stroma jonjot menjadi lebih padat, mengandung
fagosit-fagosit, dan pembuluh-pembuluh darahnya lebih besar dan lebih
mendekati lapisan tropoblast.
INSIDENS
Insidens atau kejadian plasenta previa adalah satu dari 250 kehamilan. Insidens berganda pada kehamilan kembar seperti kembar dua atau tiga. Wanita berumur lebih dari 30 tahun cenderung mendapat plasenta previa.
Insidens atau kejadian plasenta previa adalah satu dari 250 kehamilan. Insidens berganda pada kehamilan kembar seperti kembar dua atau tiga. Wanita berumur lebih dari 30 tahun cenderung mendapat plasenta previa.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Penyebab
pasti plasenta previa belum diketahui. Kondisi yang multifaktorial
telah dipostulatkan berhubungan dengan multipara, gestasi berkali-kali,
umur kehamilan dini, kelahiran dengan sesarea sebelumnya, abortus, dan
mungkin merokok. Berbeda pada pedarahan trimester awal, pada perdarahan
trimester dua dan tiga biasanya sekunder karena implantasi abnormal dari
plasenta. Plasenta previa diawali dengan implantasi embrio (embryonic
plate) pada bagian bawah (kauda) uterus. Dengan melekatnya dan
bertumbuhnya plasenta, plasenta yang telah berkembang bisa menutupi
ostium uteri. Hal ini diduga terjadi karena vaskularisasi desidua yang
jelek, inflamasi, atau perubahan atropik.
KLASIFIKASI
Klasifikasi plasenta previa yang dikenal adalah
Klasifikasi plasenta previa yang dikenal adalah
1. Plasenta previa totalis : Ostium uteri interna tertutup sempurna oleh plasenta
2. Plasenta previa parsial : Ostium uteri interna tertutup sebagian oleh plasenta
3. Plasenta previa marginal : Tepi plasenta berada pada margin ostium uteri interna
4. Plasenta
letak rendah : plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim dimana
tepi plasenta tidak mencapai ostium uteri interna, tetapi berdekatan
dengan ostium tersebut.
Ciri-ciri plasenta previa :
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
10. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
11. Presentasi mungkin abnormal
Diagnosis plasenta previa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan beberapa pemeriksaan:
1. Anamnesis
Gejala pertama ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III). Sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless), dan berulang (recurrent). Perdarahan timbul sekonyong-konyong tanpa sebab apapun. Kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu bangun tidur ; pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah. Perdarahan cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak sebelumnya.
Gejala pertama ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III). Sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless), dan berulang (recurrent). Perdarahan timbul sekonyong-konyong tanpa sebab apapun. Kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu bangun tidur ; pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah. Perdarahan cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak sebelumnya.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan luar:
Inspeksi (penglihatan):
- Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam: banyak atau sedikit, darah beku dan sebagainya
- Kalau telah bwrdarah banyak maka ibu kelihatan anemis (pucat)
Palpasi
- Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah
- Sering dijumpai kesalahan letak janin
- Bagian
terbawah janin belum turun , apabila letak kepala, biasanya kepala
masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak di atas pintu atas
panggul
- Bila cukup pengalaman, dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim terutama pada ibu yang kurus.
Pemeriksaan dalam sangat berbahaya sehingga kontraindikasi untuk dilakukan kecuali fasilitas operasi segera tersedia.
Pemeriksaan dengan Alat:
- Pemeriksaan inspekulo, adanya darah dari ostium uteri eksernum
- Pemeriksaan USG:
a. Transvaginal Ultrasonografi dengan keakuratan dapat mencapai 100 % identifikasi plasenta previa
b. Transabdominal ultrasonografi dengan keakuratan berkisar 95 %
c. MRI dapat digunakan untuk membantu identifikasi plasenta akreta, inkreta, dan plasenta perkreta.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis
banding plasenta previa antara lain solusio plasenta, vasa previa,
laserasi serviks atau vagina. Perdarahan karena laserasi serviks atau
vagina dapat dilihat dengan inspekulo.
Vasa previa, dimana tali pusat berkembang pada tempat abnormal selain di tengah plasenta, yang menyebabkan pembuluh darah fetus menyilang servix.
Vasa previa, dimana tali pusat berkembang pada tempat abnormal selain di tengah plasenta, yang menyebabkan pembuluh darah fetus menyilang servix.
Vasa
previa merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin
berinsersi dengan vilamentosa yakni pada selaput ketuban. Hal ini dapat
menyebabkan ruptur pembuluh darah yang mengancam janin. Pada pemeriksaan
dalam vagina diraba pembuluh darah pada selaput ketuban. Pemeriksaan
juga dapat dilakukan dengan inspekulo atau amnioskopi. Bila sudah
terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan denyut jantung janin yang
tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi, khususnya bila perdahan
terjadi ketika atau beberapa saat setelah selaput ketuban pecah.
Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa adalah Seksio sesarea
Prinsip
utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu,
sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup,
tindakan ini tetap dilakukan.
Tujuan seksio sesarea :
Tujuan seksio sesarea :
1. Melahirkan
janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan. Tempat implantasi plasenta previa terdapat
banyak vaskularisasi sehingga serviks uteri dan segmen bawah rahim
menjadi tipis dan mudah robek. Selain itu, bekas tempat implantasi
plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya vaskularisasi
dan susunan serabut otot dengan korpus uteri.
2. Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jika janin dilahirkan pervagina.
Jika Anda mengalami datau mendapatkan diagnosa plasenta privea maka sebaiknya Anda :
- Jika Anda terdiagnosa plasenta previa atau plasenta letak rendah di pertengahan kehamilan (trimester kedua), Anda sebaiknya melakukan USG lagi di akhir trimester kedua atau di usia kehamilan 32 minggu untuk memastikan dan memeriksa apakah posisi plasenta telah bergerak dan bergeser keatas mengikuti perkembangan dan peregangan rahim.
- Jika plasenta Anda tidak menutupi leher rahim seluruhnya (plasenta previa lateralis maupun plasenta letak rendah) dan Anda tidak mengalami perdarahan k selama kehamilan Anda, ulangi USG pada 36 minggu. Namun, USG ulangan dianjurkan pada 32 minggu jika:
- Anda terdiagnosa plasenta previa di usia kehamilan 20 minggu
-
jika Anda sudah pernah operasi caesar sebelum dan plasenta Anda letak rendah di bagian depan rahim
Perawatan tambahan akan diberikan berdasarkan
keadaan pribadi Anda. Jika Anda memiliki mengalami plasenta previa
totalis, Anda mungkin akan ditawarkan masuk ke rumah sakit setelah 34
minggu kehamilan. Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala sebelumnya,
karena ada risiko Anda bisa tiba-tiba berdarah dan kondisinya parah, yang mungkin berarti bahwa Anda memerlukan operasi caesar mendesak.
Anda harus selalu menghubungi rumah sakit jika Anda pendarahan, kontraksi atau nyeri.
Dalam beberapa kasus, transfusi darah sangat penting untuk menyelamatkan hidup Anda dan kehidupan bayi Anda. Jika
Anda merasa bahwa Anda tidak pernah bisa menerima transfusi darah,
maka Anda harus menjelaskan hal ini kepada dokter kandungan dan bidan
sedini mungkin. Anda kemudian dapat membahas keberatan atau pertanyaan tertentu yang mungkin Anda miliki.
Apa yang akan terjadi pada saat kelahiran?
Tim kesehatan akan menyarankan cara terbaik bagi
Anda untuk melahirkan berdasarkan keadaan individu Anda sendiri. Jika
Anda memiliki plasenta previa totalis, maka bayi Anda akan perlu
dilahirkan melalui operasi caesar.
Kecuali ada pendarahan parah atau indikasi lain,
persalinan dengan operasi caesar harus dilakukan setelah 38 minggu.
Anda biasanya akan mendapatkan program pemberian kortikosteroid
antenatal untuk membantu bayi Anda untuk mengurangi Komplikasi dari
lahir prematur.
Anestesi Anda akan mendiskusikan pilihan untuk
anestesi jika Anda membutuhkan operasi caesar. Anda mungkin harus
memiliki anestesi umum, terutama dalam situasi darurat.
Jika Anda terdiagnosa plasenta previa, Anda lebih
mungkin membutuhkan transfusi darah. Pasokan darah harus tersedia, jika
perlu, untuk keadaan pribadi Anda.
Dalam kasus ekstrim, jika perdarahan terus dan
tidak dapat dikendalikan, histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin
satu-satunya cara untuk mengendalikan perdarahan.
Jika ada perdarahan sebelum tanggal perkiraan lahir
(HPL) Anda, Bayi Anda mungkin harus dilahirkan lebih awal dari yang
direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar